Di Indonesia, posisi/jabatan credit analyst belum cukup populer, jika
dibandingkan dengan yang lainnya. Di lingkungan universitas, kecuali di
kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, posisi ini tidak banyak
dibicarakan.Yang banyak dikenal adalah “pegawai bagian kredit”.
·
Pekerjaan: Seorang credit analyst
biasanya dibutuhkan oleh institusi keuangan—baik itu industri perbankan atau
pembiayaan (finance), untuk mengukur (menganalisa) kemampuan calon pencari
kredit dalam membayar pokok dan bunga cicilan kreditnya.
·
Kisaran Gaji: Di tahun-tahun pertama,
baik credit analyst untuk bank atau perusahaan finance, sama-sama memperoleh
gaji yang lumayan bagus, berkisar antara 5 hingga 7 juta per bulan.
·
Pendidikan Yang Dibutuhkan: pendidikan
yang dibutuhkan untuk mengisi posisi credit analyst bisanya cenderung ke S1
Akuntansi (untuk di Indonesia), meskipun S1 Manajemen dengan konsentrasi
keuangan juga bisa.
·
Prospek Karir: Semakin meningkatnya daya
beli masyarakat (dan trend konsumerisme yang belum ada tanda-tanda penurunan),
membuat bisnis pembiyaan (finance) semakin berkibar. Sehingga secara tidak
langsung posisi credit analyst kian dibutuhkan di masa-masa yang akan datang.
Management level yang bisa dicapai oleh seorang credit analyst adalah Risk
Manager, di bawah seorang Treasurer dan CFO tentunya.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Pesan